Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Papua Samuel Siriwa mengatakan penyebab penurunan Nilai Tikar Petani (NTP) pada Juni 2024, akibat harga sarana produksi yang diterima petani mulai naik.Hal demikian perlu segera dilakukan pengendalian bersama.
“Makanya kita berharap agar sarana produksi atau toko-toko agar tidak menaikkan harga sesukanya namun harus sesuai dengan ketentuan,” terang Siriwa di Kota Jayapura, Selasa.
Meski begitu, Siriwa meminta petani setempat agar kreatif dan inovatif dalam mengembangkan komoditas pertanian. Tujuannya untuk meningkatkan nilai produksi pangan di Papua.
“Intinya adalah penurunan NTP pada Juni 2024 ini sebagai momentum para petani sudah harus mulai berinovasi dan kreatif guna meningkatkan produktivitas,” kata dia.
Sebelumnya, Kepala BPS Provinsi Papua Adriana H. Carolina mengatakan NTP Papua Juni 2024 tercatat mengalami penurunan sebesar 0,002 persen dibandingkan NTP Mei 2024.
Hal ini berdasarkan pemantauan harga perdesaan setempat yang mana disebabkan karena indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,473 persen, lebih lambat dibandingkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang meningkat sebesar 0,475 persen.
“Satu dari lima subsektor pertanian mengalami peningkatan yaitu subsektor Hortikultura,” tandasnya.